MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Perkembanagan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Oleh karena itu, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat
yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran
B.
Rumusan
Masalah.
Makalah ini berisi penjelasan tentang Media Pembelajaran Matematika
yang meliputi pengertian, ciri-ciri, Fungsi dan manfaat.
C.
Tujuan
Penulisan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mandiri yang diberikan oleh dosen pengampu Workshop
Matematika dan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa.
D.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan adalah metode perpustakaan dan pengambilan
dari sumber buku yang berkaitan.
BAB II
FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Perkembanagan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media
tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994:6):
a.
Media sebagai alat komunikasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar.
b.
Fungsi media dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
c.
Seluk-beluk proses belajar
d.
Hubungan antara metode mengajar dan
media pendidikan
e.
Nilai atau manfaat media pendidikan
dalam pengajaran
f.
Pemilihan dan penggunaan media
pendidikan
g.
Berbagai jenis alat dan teknik media
pendidikan
h.
Media pendidikan dalam setiap mata
pelajaran
i.
Usaha inovasi dalam media pendidikan
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya
dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.
A. Pengertian Media
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius
yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Beberapa
pengertian media menurut para ahli akan diberikan sebagai berikut:
1. Gerlach dan Ely ( 1971 )
Gerlach
dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekilah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2. AECT ( Association of Education and
Communication Technology, 1977 )
AECT
memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
3. Fleming
Disamping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media sering diganti dengan kata
mediator. Menurut Fleming ( 1987:
234 ) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya,
yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar- siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula
mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran
mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut
media.
Ringkasnya,
media adalah alat yang menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pengajaran.
4. Heinich dan Kawan-kawan
Heinich
dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar inforamasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.
5. Hamidjojo
Hamidjojo
dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau meyebar ide, gagasan atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
6. Gagne dan Briggs
Gagne
dan Brigs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, viseo recorder, film,
slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dengan
kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar.
7. National
Education Association
National
Education Association memberikan definisi media sebagai bentu-bentuk komunikasi
baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian media dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.
Dalam
kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pengajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti
alat pandang-dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi
pandang-dengar ( audio-visual communication), pendidikan alat peraga pandang
(visual education), teknologi pendidikan
(educational technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan
uraian beberapa diatas, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada
setiap batasan itu.
1. Media pendidikan memiliki pengertian
fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu
benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
2.Media pendidikan memiliki pengertian
non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan
pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan kepada siswa.
3.Penekanan media pendidikan terdapat pada
visual dan audio.
4.Media pendidikan memiliki pengertian
alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5.Media pendidikan digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.Media pendidikan dapat digunakan secara
massa (misalnya; radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil
(misalnya:film, slide, Video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer,
radiot tape/kaset, video recorder)
7.Sikap, perbuatan, organisasi, strategi,
dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
B. Ciri-ciri Media Pengajaran
Gerlach
dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa
media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
guru tidak mampu ( atau kurang efisien ) melakukannya.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri
ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
Dalm ciri ini apa yang terjadi dilapangan, itu yang disajikan dan bisa
digunakan apabila diperlukan. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun
kembali denagn media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket
computer, dan film.
Ciri
ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek-obyek yang telah
direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.
Peristiwa yang kejadiannya hanya sekali (dalam satu decade atau satu abad)
dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pengajaran.
b. Ciri manipulative ( Manipulative
Proverty )
Tranformasi
suatu kejadian atau objekdimungkinkan karena media memiliki cirri manipulative.
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat juga diperlambatpada
sasat menayngkan kembali hasil suatu rekaman video.
c. Ciri Distributif
Ciri
distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas
pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah didalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket computer
dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
C. Fungsi dan Manfaat Media
Pembelajaran
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa.
a. Fungsi Media Pengajaran
Fungsi
utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.
Beberapa
fungsi media pengajaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Hamalik
a. Dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru
b. Dapat membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar
c. Membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa
d. Membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
e. Dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penaksiran
data, dan memadatkan informasi.
2. Yunus
Yunus (1942:78) dalam
bukunya Attarbiyatu watta’liim menungkapakan sebagai beriku:
Bahwasanya
media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin
pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan
lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat,
atau melihat dan mendengarnya.
3. Ibrahim
Ibrahim (196:432)
menjelaskan pentingnya media pengajaran karena media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi
murid-murid dan memperbarui semangat mereka…membantu memantapkan pengetahuan
pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
4. Levied an Lentz
Levied an Lentz (1982)
mengemukakan empat fungsi media pengajaran yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi atensi
Fungsi atensi media
visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran siswa tidak tertarik
dengan materipelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran
yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Dalam
mengatasi hal ini, seorang guru dapat menggunakan media pengajaran misalnya
berupa gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan
dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima.
Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran
semakin besar.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media
visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing
visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris
media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan
kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
5. Kemp dan Dayton
Menurut Kemp dan Dayton
(1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a. Memotivasi minat atau tindakan.
Media pengajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau member sumbangan
sukarela). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.
b. Menyajikan informasi
Media pengajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan
bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebgai penghantar, ringkasan
laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk
hiburan, drama, atauteknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan
informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa
hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau
terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
c. Memberi instruksi
Media berfungsi untuk
tujuan instruksi dimana informasi yang tedapat dalam media itu harus melibatkan
siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari prinsip-prinsip belajar agar
dapatbmenyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media
pengajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan siswa.
b. Manfaat Media Pengajaran
Berbagai
media pengajaran telah dibahas oleh banyak ahli, diantaranya sebagai berikut:
1. Kempt dan Dayton
Kempt dan Dayton (1985:3-4)
meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media
pengajaran, penerimaannya serta pengintegrasiannya kedalam program-program
pengajran berjalam amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian
yang menunujukkkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral
pengajaran di kelas atau sebagi cara utama pengajaran langsung sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih
baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media
penerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan
cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat
dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai
landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
b. Pengajaran bisa lebih menarik. Media
dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga
dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang
berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan
menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
c. Pembelajaran menjadi lebih efektif
dengan diterapkan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima
dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d. Lama waktu pengajaran yang diperlukan
dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
e. Kualitas hasil belajar dapat
ditingkatkan bilamana integritas kata dan gambar sebagai media pengajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan
dengan baik, spesifik dan jelas.
f. Pengajaran dapat diberikan kapan dan
dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pengajaran dirancang
untuk penggunaan secara individu.
g. Sikap positif terhadap apa yang mereka
pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
h.Peran guru dapat berubah kearah yang
lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi
pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan
perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya
sebagai konsulatan atau penasihat siswa.
2. Dale
Dale (1969:180)
mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting
dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut
ini dapat terealisasi:
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas.
b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah
laku siswa.
c. Menunjukkan hubungan antara mata
pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa.
d. Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa.
e. Membuat hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa.
f. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari
mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil
belajar.
g.Memberikan umpan balik yang diperlukan
yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
h. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
i. Memerlukan wawasan dan pengalaman siswa
yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang
tepat.
j. Meyakinkan diri bahwa urutan dan
kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
sisitem gagasan yang bermakna.
3. Sudjana dan Rivai
Sudjana dan Rivai
(1992:2) menegmukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa,
yaitu:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhakan motivasi belajar.
b. Bahan penfajran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai
dan mencapai tujuan pengajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru
mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan
lain-lain.
4. Encyclopedia of Educational
Research dalam Hamalik
Encyclopedia of
Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merinci manfaat media pendidikan
sebagi berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret
untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan beruasaha sendiri dikalangan siswa.
e. Menumbuhkkan pemikiran yang teratur dan
kontinu, terutama melalui gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih
banyak dalam belajar.
Dari
uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat
praktis dari penggunaan media pengajaran didalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
1. Media pengajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar.
2. Media pengajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.
Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan
indera, ruang dan waktu:
a. Obyek atau benda yang terlalu besar
untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,
slide, realita, film, radio atau model.
b. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang
tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide,
atau gambar.
c. Kejadian langka yang terjadi di masa
lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman
video, film, foto, slide disamping secar verbal.
d. Obyek atau proses yang amat rumit
seperti peredaran darah dapat ditampilakan secara konkret melalui film, gambar,
slide atau stimulasi komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat
membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya
letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama
seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik
rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer.
4. Media pengajaran dapat memberikan
kesaman pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka,
serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau
kebun binatang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Ada tiga ciri media pembelajaran yaitu ciri fiksatif (fixative property), ciri
manipulative ( manipulative proverty ), dan ciri distributif.
Secara
umum, fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Media
pembelajaran memiliki manfaat sebagai berikut: media pengajaran dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar, media pengajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dan media
pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
B.
Saran
Guru
hendaklah mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan
dan tuntutan zaman. Selain, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang
murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran. Oleh karena itulah, bagi
calon-calon guru sangat perlu mempelajari media pembelajaran ini yang berguna
bagi mereka ketika mengajar kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin, A.1986. Media Pendidikan dalam kegiatan Belajar-Mengajar. Ujung pandang:
Penerbit IKIP Ujung Pandang.
Anderson, R.H. 1983. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
Pembelaran. Jakarta: Universitas Terbuka dan Pusat Antar Universitas di
Universitas terbuka
Arsyad
Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 1994. Media
Pendidikan. ( Cetakan ke-7 ). Bandung: Pt Citra Aditya Bakti.
Latuheru, J.D. 1993. Media
Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini. Ujung Pandang: IKIP Ujung
Pandang.
Sadiman dkk. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudjana,
N dan Rivai A. 1990. Media Pengajaran.
Bandung: C.V Sinar Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar